Sabtu, 04 September 2021

cerita nona

lagi lagi lagu teddy yang kau dendangkan, ini pukul dua pagi, sudah botol kedua rupanya. Diteguk dalam satu tegukan, tanpa henti. Alkohol itu merasuk diseluruh tubuhmu yang masih berdiri tegap, meskipun aku paham matamu sedang menahan kantuk, benar begitu bukan? 
Percakapan ini semakin tak henti nona, sengaja memang kubiarkan kau bercerita sambil menangis tanpa henti. Ini pukul dua pagi nona, pikiranmu masih kalut, sibuk menata baris demi baris kata.
Nona si perasa, seakan seisi dunia menertawai nya, dan tak ada yang menyayanginya.
entah pikiran bodoh dari mana asalnya.
kau tahu nona, apa yang sangat ku inginkan saat itu.
jika diijinkan,

aku ingin merengkuh tubuhmu

mencium setiap aroma di rambutmu

menggenggam erat jemarimu

meredam isak tangismu

membekaskan ruam merah di lehermu

kau tahu apa yang membuatku mematung?
aku tidak segila itu nona, merengkuh tubuh hangat kekasih temanku sendiri
dua tahun nona kita saling kenal, tidak ada pikiran di otaku ingin melumat sekujur tubuhmu.
Malam itu berbeda nona, percakapan dua pagi membuat kita berdua sadar, sama sama saling menginginkan, tapi tidak untuk dimiliki.

ternyata, aku sedang menahan begitupun kau, perihal menghargai katamu.
dengan beraninya aku nona,
sebelum pergimu
biarkan aku melumat bibirmu tanpa rasa ragu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 hari kematian

1. senin, kami serukan tanda perlawanan penuh antusias 2. selasa, resah suara kami tak pernah dibalas 3. rabu, pelan-pelan hak kami dirampas...