sudah pertengahan kepala dua
baru kemarin menginjakan kaki dikota ini sepertinya
ternyata waktu cepat sekali berlalu ya
ikhlas bukan perkara mudah rupanya
urusanku sudah usai semestinya
namun kaki ku enggan bergerak dari tempatnya
kota ini pemberi luka sekaligus penyeka luka
bagaimana bisa kutinggalkan secara cuma cuma
gemuruh rasanya sesak di dada
hujan bulan desember sebagai penanda
kutemukan kamu lalu ditinggalkan begitu saja
tak apa
bukan kah ini sebagian dari isi cerita
aku tidak tahu lagi, magis apa yang kota ini punya
nanti kudatangi lagi pada waktunya
menyusuri ijen dipagi hari, mampir sebentar di dua legenda
kemudian sore nya, menyusuri sudimoro dengan seksama
tak lupa malamnya makan lalapan favorit kita berdua
menyenangkan kelihatannya
menyesakan dikemudian harinya
pada akhirnya
pamit adalah jalan terakhirnya
tak usah khawatir, tunggu sebentar saja
untuk merindukan tak butuh waktu lama sepertinya
dengan ini, dengan berat hati, aku harus pergi rupanya