Rabu, 08 September 2021

Rosario dan Arah Kiblat

dalam sadarku, aku mengumpat


aku tidak peduli kau menyayangiku atau tidak yang kupedulikan adalah rasaku tetap sama belum berubah sama sekalil. egois memang rupanya aku ini, siapa yang mau wanitanya dibagi dengan lelaki lain? tapi aku sadar kau belum menjadi wanitaku seutuhnya. aku tetap egois.

tak ada yang salah, pun tak ada yang benar. Perihal rasa, perihal cinta.

apa yang kau mau salahkan dari kita? waktu? atau Tuhan?

jika kau pikir, kita berdua sama-sama orang yang tepat namun diwaktu yang salah, isi otakmu yang salah!

tidak ada rasa sayang namun waktunya tidak tepat, Tuhan selalu punya alasan mengapa kau dan aku ditakdirkan bertemu. Jika pada akhirnya tidak bisa bersama, Tuhan tau bahwa aku dan kau sama-sama orang baik yang dipertemukan namun hanya singgah sebentar, tidak butuh waktu lama untuk saling memperbaiki diri. Tuhan baik kan?

"tidak, Tuhan tidak adil, dia membiarkan rasaku padamu bergejolak, sedangkan kau dengan mudahnya meninggalkan. gila kau ini"

kau kira aku ini tidak menyimpan sejuta rasa yang sudah ingin meledak puan? yang benar saja lima tahun aku selalu ada untukmu dan kau selalu ada untuk ku, bagaimana bisa lima tahun bertahan tanpa rasa? 

aku selalu berusaha berkompromi dengan semesta, namun kali ini salah puan, kau datang dengan sebuah cincin melingkar dijarimu. Tunangan katamu.

pilihan yang tepat

tidak ada lagi benteng tinggi yang kokoh yang sulit dirubuhkan, yang disebut agama.

dari awal kita paham perihal konsekuensi puan, pada akhirnya tak mungkin bersatu sebab apa? sebab rosario dan arah kiblat tak mungkin bisa disatukan puan. Mimpi mana lagi yang sedang kita andai-andaikan? bangun! ayo bangun, kita tak akan pernah jadi satu pada akhirnya puan. 

sudahi saja,

sudahi saja soal rasa yang kau pendam lima tahun lamanya

sudahi saja puisi-puisi yang kutuliskan tanpa sisa

sudahi saja aksara aksara tanpa klausa

sudahi saja rajutan cerita yang sia sia

sudahi saja pertemuan tanpa makna

sudahi saja.

namun aku tetap memilih puan, aku tetap memilih mencintaimu dalam doaku, perihal aku kau sebut dalam sujudmu disepertiga malam atau tidak, aku tidak peduli.

tapi yang jelas, aku akan tetap mencintaimu, kau tidak bisa merubah itu. 

sudah ya puan, sekali lagi kutegaskan, rosario dan arah kiblat sulit disatukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 hari kematian

1. senin, kami serukan tanda perlawanan penuh antusias 2. selasa, resah suara kami tak pernah dibalas 3. rabu, pelan-pelan hak kami dirampas...