dua orang anak Tuhan mengampu rindu
berenang menyelami ranjangranjang riuh
kau bisa tidur diatas dadaku semaumu
rambutmu basah diguyur keringat
lekuk tubuhmu tampak mengkilat
dibawah banjiran nafsu buah bibirmu ku lumat
entah keluh atau desah yang sedang kau rapalkan
nafasmu kian terengah
aku ingin bekas kecupmu seakan tengadah
aku ingin menari dalam dosa lebih lama sampai bulan tertidur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar