rambutnya berantakan dicumbu angin
berdiri ia diujung pemakaman
badan nya dibalut kekacauan
tubuhnya berpayung ketidakpastian
air matanya tak lagi mengalir deras
wataknya masih sama keras
aku melihat aku
umurnya pertengahan dua lima
menatap sambil bertanya
sudah sejauh apa langkah hidupmu?
kerongkonganku tersendat tak mampu berucap
berat
akal akal an siapa menjadi dewasa?
akal akal an siapa hidupnya digilis nestapa?